Senin, 12 Maret 2012

Memilih Barang Promosi Yang Efektif

Berbagai perusahaan kini telah banyak menawarkan merchandise gratis bagi para konsumennya sebagai salah satu bentuk cara pemasarannya . Namun pertanyaan, seberapa efektif strategi pemasaran menggunakan Barang Promosi (merchandise)?

Survei membuktikan bahwa sebagian besar konsumen sangat tertarik dengan adanya hadiah/bonus menarik di setiap transaksi pembelian yang mereka lakukan. Keadaan dimanfaatkan pemasar untuk mengambil hati para pelanggan.

Mendapatkan hadiah atau bonus tertentu dari pembelian sebuah produk, tentu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi para pelanggan. Sehingga mereka tidak segan untuk kembali membeli lagi produk tersebut, dengan alasan untuk mendapatkan hadiah atau Barang Promosi yang ditawarkan para produsen. Strategi inilah yang sampai saat ini masih sering digunakan para produsen ataupun distributor dalam memasarkan produknya ke pasaran.

Selain menarik minat para konsumen, Barang Promosi ternyata menjadi ajang bagi sebuah perusahaan untuk mengenalkan brand mereka ke peluang pasar yang lebih luas. Sebab tidak sedikit perusahaan yang sengaja mencantumkan logo, nama, atau visi dan misi perusahaan mereka pada produk promosi yang dibagikannya. Tujuannya tentu jelas, agar produk atau jasa mereka semakin dikenal banyak orang, dan merek atau brand mereka semakin kokoh di tengah persaingan pasar yang semakin pesat.

Ingin Barang Promosi (Merchandise) Anda efektif ? Berikut beberapa tips promosi yang perlu Anda perhatikan:

1. Memilih Barang Promosi sesuai dengan target pasar yang dibidik.
Sebelum memilih hadiah atau merchandise yang akan dijadikan sebagai produk promosi, sebaiknya lakukan survei untuk mengetahui minat dan kebutuhan yang banyak dicari target pasar Anda. Hal ini untuk menyesuaikan hadiah yang paling menarik bagi para konsumen Anda. Misalnya saja seperti memilih hadiah mangkok dan piring untuk membidik konsumen wanita khususnya ibu rumah tangga, atau memilih hadiah perlengkapan sekolah (seperti pensil, pulpen, dan buku tulis) untuk pasar anak-anak, serta masih banyak lagi contoh menarik lainnya.

2. Siapkan biaya promosi yang cukup untuk memberikan hadiah menarik.
Walaupun hanya sekedar hadiah gratis, namun jangan pernah menganggap remeh dan memberikan hadiah yang kurang berkualitas pada konsumen Anda. Ingat, bahwa Barang Promosi yang Anda tawarkan mewakili nama baik perusahaan yang Anda miliki. Karena itu berikan Barang Promosi yang berkualitas bagus pada pelanggan Anda, agar mereka selalu mengingat citra baik yang telah Anda bangun dari strategi pemasaran tersebut. Sehingga mereka akan selalu loyal dengan perusahaan yang Anda miliki.

3. Berikan manfaat bagi konsumen Anda.
Selain menarik, sebaiknya berikan Barang Promosi yang bermanfaat bagi para konsumen. Agar mereka tidak hanya menikmati manfaat dari produk yang dibelinya saja, tetapi juga mendapatkan tambahan manfaat dari produk promosi yang didapatkannya. Strategi ini dapat Anda coba dengan memberikan penawaran promosi beli dua gratis satu, dengan begitu konsumen dapat berhemat dan memanfaatkan bonus tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka.

4. Sesuaikan Barang Promosi dengan event (kegiatan) tertentu.
Untuk menarik minat para konsumen, banyak pelaku usaha maupun pemasar yang sengaja menyesuaikan Barang Promosi-nya dengan event atau trend yang saat ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga mereka rela membeli sebuah produk untuk mendapatkan hadiah yang sedang dicari banyak orang. Lihat saja kesuksesan coca-cola yang sengaja membagikan merchandise tentang sepak bola, ketika menjelang event piala dunia lalu.

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan bahwa dalam membagikan Barang Promosi, usahakan untuk memberikan merchandise atau hadiah yang berkualitas dan menggambarkan perusahaan Anda. Sehingga produk yang Anda bagikan memberikan manfaat bagi para konsumen, dan menjadi media promosi yang cukup efektif bagi perkembangan bisnis Anda.

Barang Promosi by: www.fogcommunication.co.cc 2012

Senin, 07 Juni 2010

Apa itu Design Grafis?













Desain grafis dipelajari dalam konteks tataletak dan komposisi, bukan seni grafis murni. Area kerja kreatif desain grafis di antaranya: stationary kit atau sales kit: desain kartu nama, kop surat, amplop, map, bolpoint. Profil usaha, annual report, corporate identity yang terdiri logo dan trade mark berikut aplikasi penerapannya.

Desain grafis lingkungan berupa sign system: papan petunjuk arah, papan nama dan infografis: chart, diagram, statistik, denah, dan peta lokasi.
Desain grafis industri, sistem informasi pada jasa dan produk industri.
Desain label, etiket, dan kemasan produk.
Desain beragam produk percetakan dari mulai prepress sampai hasil cetakan akhir.
Perencanaan dan perancangan pameran produk dan jasa industri.
Grafis arsitektur berikut produk sign system.
Desain perwajahan buku, koran, tabloid, majalah, dan jurnal.
Desain sampul kaset, dan cover CD.
Desain kalender, desain grafis pada kaos oblong, desain kartu pos, perangko, dan mata uang. Desain stiker, pin, cocard, id card, desain undangan, desain tiket dan karcis, desain sertifikat, dan ijasah. Desain huruf dan tipografi. Ilustrasi dan komik.


Desain Iklan

Desain iklan dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas branding. Desain iklan atau popular dengan sebutan advertising, ranah kreatifnya meliputi: kampanye iklan komersial dan perancangan iklan layanan masyarakat. Aplikasi perancangan dan perencanaan desain iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat (nonkomersial) senantiasa melibatkan seluruh media periklanan yang meliputi: pertama, media iklan lini atas (above the line advertising), yakni: jenis-jenis iklan yang disosialisasikan menggunakan sarana media massa komunikasi audio visual. Misalnya surat kabar, majalah, tabloid, iklan radio, televisi, bioskop, internet, telepon seluler. Pada umumnya, biro iklan yang bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut, Kedua, media iklan lini bawah (below the line advertising), yaitu kegiatan periklanan yang disosialisasikan tidak menggunakan media massa cetak dan elektronik. Media yang digunakan berkisar pada printed ad: poster, brosur, leaflet, folder, flyer, katalog, dan merchandising: payung, mug, kaos, topi, dompet, pin, tas, kalender, buku agenda, bolpoint, gantungan kunci. Ketiga, new media: ambient media, guerillas advertising, theatrical advertising, adman.

Desain Multimedia Interaktif

Desain multimedia interaktif dipelajari dalam konteks tampilan dan pelengkap desain, bukan interaksi manusia dengan komputer. Animasi dipelajari dalam konteks penciptaan gerak yang menarik, bukan untuk bertutur dan bercerita. Cakupan wilayah kreatif desain multimedia interaktif diantaranya meliputi: animasi 3D, dan motion graphic, fotografi, sinetron, audio visual, program acara televisi, bumper out dan bumper in acara televisi, film dokumenter, film layar lebar, video klip, web desain, dan CD interaktif.
Dengan demikian, sejatinya konsentrasi utama desain komunikasi visual adalah desain grafis plus. Penampilan sehari-hari desain komunikasi visual hanya terdiri dari dua unsur utama: verbal (tulisan) dan visual (gambar tangan, fotografi, atau image olahan komputer grafis). Dalam konteks ini, menurut Andi S Boediman, penekanannya pada segi visual. Tetapi dalam perkembangannya agar desain grafis terlindung dalam bentangan payung desain komunikasi visual maka perlu dilengkapi dan ditunjang oleh beberapa bidang ilmu sosial yang bersifat wacana maupun praksis yang dirasakan cukup signifikan (Boediman, 2004).


Pencetus Ide Baru
Desain komunikasi visual, yang dalam bentuk kehadirannya seringkali perlu ditunjang dengan suara, menurut A.D. Pirous (1989), pada hakikatnya adalah suatu bahasa. Tugas utamanya adalah membawakan pesan dari seseorang, lembaga, atau kelompok masyarakat tertentu kepada orang lain. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan tersebut menjadi pemikiran utama seorang desainer komunikasi visual. Untuk itu, seorang desainer haruslah, pertama, memahami betul seluk beluk bentuk pesan yang ingin disampaikan.

Dengan memahami bentuk pesan yang ingin disampaikan, maka seorang desainer akan dengan mudah ‘’mengendalikan’’ target sasaran untuk masuk ke dalam jejaring komunikasi visual yang ditawarkan oleh sang komunikator (desainer komunikasi visual). Sebab sejatinya, karya desain komunikasi visual mengandung dua bentuk pesan sekaligus, yaitu pesan verbal dan pesan visual. Tetapi dalam konteks desain komunikasi visual, bahasa visual mempunyai kesempatan untuk merobek konsentrasi target sasaran, karena pesannya lebih cepat dan sangat mudah dipahami oleh parapihak.
Kedua, mengetahui kemampuan menafsir serta kecenderungan kondisi fisik maupun psikis kelompok masyarakat yang menjadi sasaran. Ketiga, harus dapat memilih jenis bahasa dan gaya bahasa yang serasi dengan pesan yang dibawakannya. Selain itu juga tepat untuk dibicarakan secara efektif, jelas, mudah, dan mengesankan bagi si penerima pesan.

FOG Communication Corp.

Sukses yang berkesinambungan untuk Anda.

Tuhan memberkati berkelimpahan.


Iklan (advertising)












Iklan, bagi perusahaan adalah hal yang wajib dan harus dilakukan jika ingin produknya laku di pasaran. Iklan adalah sebagai alat untuk mengenalkan produk supaya dikenal oleh pasaran, jika sudah dikenal maka akan laku di pasaran. Perusahaan membuat iklan dengan sebagus mungkin sehingga akan menarik calon konsumen, karena jika iklannya sudah tidak menarik, maka kecil kemungkinan konsumen akan membeli produknya. Iklan memang sudah menjadi urat nadi dari perusahaan jika produknya ingin tetap eksis di pasaran.


Pada perkembangannya, iklan yang ada sangat banyak, sehingga dituntut profesionalitas yang tinggi dari para konseptor iklan.

Desain grafis sebagai senjata dalam periklanan memberi kontribusi yang tidak sedikit dalam proses mempengaruhi calon konsumen. Ibaratnya jika ada perang beneran seperti di Irak, maka amunisi perang sangat diperlukan. Jika kekurangan amunisi atau amunisinya tidak secanggih lawan, maka kemungkinan besar akan kalah perang.


Demikian juga jika dianalogikan pada perang iklan yang sekarang terjadi, antara iklan yang satu dengan iklan yang lain (terutama yang produknya sejenis)
saling menyerang dengan berbagai intrik yang digunakan. Di sini saya istilahkan dengan PERANG KREATIFITAS.


Dalam melakukan proses desain perlu juga dipertimbangkan bagaimana iklan produk sejenis dari perusahaan lain menawarkan barangnya, dilihat dimana letak kelemahan desainnya- dengan bahasa ilmiah adalah kita kritisi- untuk dijadikan senjata kita dalam membuat desain iklan yang lebih kreatif.
Akhirnya, sudah siapkah kita para desainer untuk menghadapi PERANG KREATIFITAS??? Jawabannya tentu kembali kepada kita, sejauh mana kita bisa "membaca" kelemahan lawan untuk selanjutnya kita atur strategi kreatif kita.


FOG Communication Corp.

Sukses yang berkesinambungan untuk Anda.

Tuhan memberkati berkelimpahan.

Senin, 31 Mei 2010

Kriteria Sales Promotion Girl Yang Baik






















Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Sales Promotion Girl/ SPG

a. Performance. Performance ini merupakan tampilan fisik yang dapat diindera dengan menggunakan penglihatan. Dalam perspektif ini, performance juga mengilustrasikan tentang pembawaan seseorang. Pembawaan ini diukur dari penampilan outlook (penampilan fisik) dan desain dress code (desain pakaian), ukuran dari pembawaan ini subyektif (setiap orang dimungkinkan berbeda).

b. Communicating style. Komunikasi mutlak harus terpenuhi oleh sales promotion girl karena melalui komunikasi ini akan mampu tercipta interaksi antara konsumen dan sales promotion girls. Komunikasi ini diukur dari gaya bicara dan cara berkomunikasi. Pengukuran atas communicating style ini dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif.

c. Body language. Body language ini lebih mengarah pada gerakan fisik (lemah lembut, lemah gemulai, dan lainnya). Gerak tubuh ketika menawarkan produk dan sentuhan fisik (body touch) adalah deskripsi dari body language ini. Pengukuran atas body language dikembalikan kepada konsumen karena bisa bersifat subyektif. Jika memenuhi unsur tersebut, sangat dimungkinkan sales promotion girls yang direkrut perusahaan akan mampu menciptakan persepsi yang baik tentang produk yang diiklankan, dan akan diikuti dengan minat pembelian.


FOG Communication Corp.

Sukses yang berkesinambungan untuk Anda.
Tuhan memberkati berkelimpahan.

5 Tips Memotivasi Karyawan












1. Fokus pada interaksi non-kontigensi. Berinteraksi dengan orang-orang yang berada di level personal. Sebagai pemimpin, hubungan Anda dengan tim tidak hanya sebatas pada pekerjaan. Seperti yang dikatakan Madeleine Hunter, “Orang tidak peduli dengan seberapa banyak yang Anda ketahui, sampai mereka tahu seberapa besar Anda”. Anda tidak harus memberikan peluk dan cium setiap pagi, tapi Anda juga tidak bisa seperti Vice-President yang pernah membawahi saya. Dia tidak pernah meninggalkan kantornya atau berbicara dengan stafnya sepanjang hari. Ketika dia berusaha untuk memimpin, dampaknya sangat kecil karena kami tidak memiliki hubungan.

2. Mematahkan peraturan. Saya pernah bertanya pada salah seorang sales, apa yang bisa saya lakukan untuk menunjukkan saya menghargai kerja kerasnya. Dia minta makan siang di pacuan kuda. Dia janji akan mengajarkan bagaimana bertaruh jika saya mentraktirnya makan dan menyetir mobil. Apa yang saya lihat sebagai gangguan pada jadwal saya yang sibuk, berubah menjadi salah satu hari “kerja” terbaik yang pernah saya alami. Kami sangat menikmati, membicarakan masalah bisnis, dan membawa hubungan ke tahap selanjutnya.

3. Berpikir murah dan kustom. Pepatah lama mengatakan, “ide-idelah yang dipertimbangkan” adalah hal nyata dan ampuh. Kustomisasi atau menyusun penghargaan, hadiah, dsb agar sesuai dengan penerima sangat berarti dibandingkan nilai hadiah. Staf sales seperti di Tip #2 adalah seorang pria yang lebih tua dari saya yang tidak membutuhkan bonus uang, jam, atau hadiah berupa materi. Dia hanya menginginkan waktuku.

4. Bersikap tulus dan dekat. Studi menunjukkan bahwa diantara motivator karyawan paling top adalah dengan mengakui pekerjaannya yang diselesaikan dengan baik. Pengakuan dengan memberikan tiket nonton, kartu terima kasih, voucher hadiah tidak ada artinya jika digunakan sendiri. Berikan juga kedekatan dan penghargaan yang tulus dan Anda memiliki formula coaching kinerja yang efektif. Saya membiasakan untuk membawa freepass bioskop untuk dibagikan ke staff Generation Y. Mereka paham mengapa mereka medapatkannya dan menghargai ada seseorang yang menghargai upaya mereka.

5. Berbagi informasi dan power. Motivasi sejati adalah intrinsik. Anda tidak bisa memakasa seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginannya. Setiap harinya tersingkir hanya karena mereka menolak kinerja- disamping minggu, bulan, dan tahun untuk berupaya “memotivasi” mereka. Orang menjadi memiliki motivasi diri ketika mereka merasa dihargai dan memiliki input dalam lingkungan kerja, tugas dan rencana.


FOG Communication Corp.

Sukses yang berkesinambungan untuk Anda.

Tuhan memberkati berkelimpahan.